Yayasan Sinar Pelangi Jatibening

alamat :

Jl. Kemangsari II no.39, RT 001 / 011, Kel jatibening Baru, kec. Pondok Gede 17412, Bekasi, Jawa Barat.

Telp : 021-8482 279 / Fax : 8499 1551.

website : http://www.sinarpelangi.or.id

Rekening bank :

  1. a/n T.A.M Lemmers, Bank mandiri cabang Kalimalang, a/c. 006-0099 1221 72.
  2. a/n T.A.M Lemmers, BCA cabang jl. ir. H. Juanda, Bogor, a/c. 095.0339845.

merupakan pusat rehabilitasi anak-anak penyandang cacat fisik, dengan misi untuk menolong anak-anak penyandang cacat fisik sejak lahir maupun setelah lahir, khususnya dari keluarga kurang / tidak mampu, serta memberikan harapan baru bagi anak-anak yatim piatu melalui pendidikan dan pendampingan, didasari dengan rasa cinta kasih tanpa membedakan suku, agama maupun ras.

Pihak umum yang tidak mampu dapat meminta bantuan untuk pengobatan seperti : bibir sumbing, langit2 terbuka, noma, hernia, atresiaani, meningocele, hydrocephalus, hypospadia, luka bakar, kaki bengkok, tumor jinak.  Persyaratan adalah : usia minimal 3 bulan-25 tahun, mau dioperasi, dari keluarga tidak mampu, pasien dalam keadaan sehat, memberi sumbangan sebagian biaya operasi dan menanggung biaya transportasi pulang / pergi.

Satu manajemen dengan  Panti Asuhan Wisma Pius.

Yayasan Bhakti Luhur

alamat :

  1. Perumahan Sinar pamulang Perrmai, Blok A 12 no.3-9, Pamulang , Tangerang. ( phone : 021-741 4578 )
  2. Jl. Nangka no.4, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. ( phone 021- 751 2162  / fax : 750 4382 )
  3. RE Martadinata no.50B, Ciputat, Tangerang. SLB bagian C dan Anak Cacat, ( phone : 021-7470 4330-31 )

Rekening :

a/n Yayasan Bhakti Luhur Jakarta, BCA cabang Kemang, a/c. 286.30008905.

Yayasan swasta yang bergerak dalam bidang sosial yang menangani dan melayani anak-anak cacat baik fisik maupun mental, yatim piatu, miskin dan terlantar.  Bentuk pelayanan meliputi :

  • Perawatan di dalam panti asuhan
  • Rehabilitasi
  • Pendidikan SLB
  • Latihan Kerja

Jumlah anak cacat yang ditangani pada tahun 2011 adalah 285 anak dengan kasus-kasus seperti Retardasi Mental, anak autis, downsyndrome, cerebral palsy, buta, lowsision, epilepsi, tunarungu, tunawicara, tuna daksa, sumbing, terlantar.

Didirikan sejak tahun 1991.

Panti Asuhan Pondok si Boncel

Alamat :

Jl. desa Putera Gg. Boncel No.5 Rt.,001/06, Kel. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640.

( Masuk melalui Jl. Raya Pasar Minggu, Bila dari arah Kalibata menuju Depok, putar kembali depan universitas Pancasila, belok kiri ke dalam Jl. Moch Kaffi  )

Phone : (021) – 72771014  Fax. (021) 727 0288.

Pimpinan Panti : Sr. m. Imelda Selestina Raben, OP.

Rekening :

a/n. PA Pondok si Boncel,  BCA cabang Raden Saleh a/c. 634.0045571.

 

Panti Asuhan ini menampung anak-anak bayi s/d umur 5 tahun saja. Setelah memasuki usia sekolah, maka anak-anak lelaki akan dikirim ke PA Desa Putera  dan anak-anak perempuan akan dikirim ke PA Desa Puteri yang terletak pada lokasi yang tidak terlalu jauh dari PA Pondok si Boncel ini.

Yayasan Abhimata Mitrasamaya

alamat :

Jl. Mertilang IV blok KA II no.31-37

Bintaro Jaya sektor 9, tangerang 15229.

Phone : ( 021 ) 74864418 – 53151817  Fax : ( 021 ) 74864419 / 53151816.

Rekening a/n. : yayasan Abhitama Mitrasamaya, BCA bintaro Utama  a/c. 603.0301933.

Ketua yayasan :  Dra. C. Nanik Purwoko.

Abhitama berarti KASIH dan Mitrasamaya berarti PERSAUDARAAN. Sesuai nama yang dipilih, karya pelayanan yayasan bersasarkan pada Kasih dan Persaudaraan.

FOTO BAYI DI YAYASAN ABITAMA

Berdiri sejak  tahun 1998.  Sudah membantu dan melayani sebanyak 291 anak dalam panti asuhan, serta 13 orang anak yang tinggal diluar panti asuhan.  Kegiatan dari Yayasan ini adalah memberi makan, minum , susu, biaya pendidikan, biaya pengobatan serta pelatihan-pelatihan bagi anak-anak asuhnya.

Bayi-bayi yang ada di PA Abhitama berasal dari banyak kasus-kasus berbeda seperti :

  1. Ada yang ditemukan di pinggir jalan tergeletak bersama ibunya dalam kondisi sangat lemah, lapar dan letih. Si ibu yang ditinggal suaminya berjualan sabun, odol, dan sebagainya sambil menggendong bayinya. setelah beberapa lama dirawat anaknyha kembali sehat dan sang ibu bisa bekerja di toko tanpa khawatir akan bayinya.
  2. Ada juga kasus dimana karena kondisi miskin, bayi hanya diberi minum teh. Waktu ditemukan bayi dalam keadaan bernanah, bau amis dan kurus sekali. saat ini setelah dirawat di panti, bayi tersebut telah tumbuh dengan sehat dan lucu.
  3. Ada pasangan yang hubungannya tidak direstui orang tua, padahal hubungan sudah terlanjur jauh, hingga lahir seorang bayi. Orang tua tetap menentang , sehingga hubungan mereka putus dan bayi diserahkan ke panti.
  4. Ada juga ibu yang hamil tua , sambil bercucuran air mata datang untuk menyerahkan bayi dalam kandungannya yang akan lahir beberapa hari lagi. Ibu ini seorang buruh cuci di perumahan dan sang suami seorang buruh bangunan yang sudah lama tidak dapat pekerjaan lagi. Tiga hari kemudian , si bayi lahir dan kami menjemputnya di rumah bersalain. Kepada si ibu, kami minta untuk mencium bayinya, namun si ibu tidak mau dan berkata “anak ini sudah bukan anak saya tapi sudah anak yayasan, lalu ibu pulang sambil meneteskan air mata”. Kamipun ikut terharu merasakan bagaimana perasaan si ibu yang harus berpisah dengan anaknya karena himpitan masalah ekonomi.
  5. Banyak kasus lain, tetapi yang paling meresahkan adalah bayi-bayi gagal aborsi yang selain mengalami gangguan physic juga mental / luka batin.

Pada Tahun 2011, jumlah karyawan yayasan berjumlah 40 orang.  Biaya operasional yayasan / panti asuhan sebesar rp.120.000.000,- per bulan (meliputi biaya gaji, maintenance gedung dan juga biaya operasional seperti makan, pendidikan dan kesehatan anggota panti.

PERGI SEKOLAH DENGAN FASILITAS ANTAR JEMPUT

Yayasan Hati Suci

Alamat :

Jl. Hati Suci No.2, Tanah Abang,  Jakarta Pusat.

 

Panti Asuhan khusus anak Perempuan.

Menampung 47 anak TK, SD, SMP dan SMA yang berasal dari keluarga miskin.

Tujuan dari Yayasan ini adalah :

  1. Mengajarkan anak-anak untuk bersyukur dengan apa yang mereka miliki.
  2. Mengajarkan anak-anak untuk bersyukur bahwa mereka masih mempunyai keluarga yang memperhatikan mereka.
  3. Belajar melayani sesama, mengharga dan menerima sesama kita yang kurang beruntung.